MODUL V
A. Judul
STRUKTUR
KRISTAL
B. TUJUAN
ü Mepelajari
bagaimana atom atau ion dalam zat padat dengan menggunakan bola pingpong atau
bola yang di buat dari syrofoam
ü Mempelajari
kubus berpusat badan, kubus berpusat muka, kubus heksagonal terjejal, struktur Nacl
dan struktur Cscl
C. Dasar
teori
Pada umumnya zat padat terdiri dari
susunan yang teratur dari atom,molekul atau ion jika setiap pqrtikel penyusun
dinyatakan sebagai titik, maka struktur Kristal dapat dinyataka sebagai
titik.struktur Kristal dapat dinyataka sebagai suatu pola teratur yang berulang
dan di sebut kisi Kristal
Ø Zat
padat
Zat padat mempunyai volume dan bentuka
yang tetap, ini di sebapkan karna molekul molekul dalam zat padat menduduki
tempat yang tetap di dalam Kristal. Zat padat dapat di bedaka antara zat padat
Kristal dan amorf. Di dalam Kristal atom molekul penyusunnya mempunyai struktur
tetap, tetapi dalam zat amorf tidak. Zat padat amorf dapat di anggap sebagai
cairan yang membeku terlambat denga Viskositas sangat besar keduanya dapat dibedakan
dengan berbagai macam cara misalnya dari titik leburnya. Kristal mempunyai
titik lebur pasti sedang zat padat amorf titik leburnya tidak pasti, tetapi
terdapat dalam suatu interval temperature.
Ø System
Kristal
Jumlah Kristal yang mungkin ada 230
buah. Secara praktis semua jenis Kristal ini telah diketahui atas dasar
simetrisnya Kristal ini dapat digolongkan menjadi 32 kelas dan dari ini dapat
digolongkan dalam 6 sistim Kristal. Perbedaan sistim Kristal stud an lainnya
terletak p[ada sumbu sumbu Kristal yang dapat dibuat dalam Kristal dan sudut
antara sumbu sumbu ini.
Ø Sifat
sifat Kristal
Untuk gas, cairan dan zat padat
armof, sifat sifat seperti indeks refraksi, koefisien, pengembangan, daya
hantar panas dan listrik, tidak tergantung kepada arah, demikian pula untuk
Kristal golongan kubik. Untuk semua Kristal kecuali golongan kibik mempunya
sifat sifat tertentu yang berubah dengan arah, sifat semacam itu disebut
anistrop sedangkan Kristal kubik dan zat amorf mempunyai sifat isotrop yaitu
sama segala arah.
Salah satu sifat yang tergantung
pada arah ialah kecepatan cahaya bila seberkas cahayajatuh pada Kristal
anisotropi cahaya tersebut akan menjadi dua komponen dengan kecepatan yang
berbeda serta arah yang berlainan. Pereistiwa semacam ini biasa disebut
pembiasan rangkap. sifat lain adalah daya larut.beberapa Kristal mempunyai daya
larut berbeda pada permukaannya. Halini dapat dipakai sebagai dasar identifikasi
perkiraan dan analisis metalografi.
Ø Berbagai
Kristal
Kristal telah di klasifikasikan
berdasarkan cara penyusuna partikelnyakristal juga dapat diklasifikasika dengan
jenis partikel yang menyusunnya atau dengan interaksi yang menggabungka
partikelnya.
a. Kristal
logam
Kristal
logam terdiri atas Kristal logam yang terikatdengan ikatan logam. Electron valensi
dalam Kristal logam m,udah di keluarkan (karena energy ionisasinya yang kecil)
menghasilkan kation., bila dua atom logam saling mendekati orbital atom
terluarnya akan membentuk orbital
molekul.
Bila
atom ketiga mendekati kedua atom tersebut, interaksi antara orbitalnya terjadi
dan orbital molekul baru terbentuk.jadi sejumlah besar orbitral molekul akan
terbentuk oleh sejumlah besar atom logam. Dan orbital molekul yang dihasilkan
akan resebar di tiga dimensi karna orbital atom bertumpang tindih berulang
ulang, electron electron dikulit terluar setiap atom akan dipengaruhi oleh
banyak atom lain. Electron semacam ini tidak haru dimiliki oleh atom tertentu,
tetapi akan bergerak bebas dalam kisi yang dibentu oleh atom atom jadi electron
electron ini disebut dengan electron electron bebas.
b. Kristal
ionic
Kristal
ionik semacam Nacl dibentuk oleh daya tarik antara ion bermuatan positif dan
negatif kristal ionik biasanya memiliki titik leleh tinggi edan hantaran
listrik yang rendah. namun dalam atau dalam lelehnya, kristal ionik terisolasi
menjadi ion ion yang memiliki hantaran listrik.
Susunan ion
dalam Kristal ion yang paling stabil adalah susunan dengan jumlah kontak antara
partikel bermuatan berlawanan besar atau bilangan koordinasinya terbesar. Namun
ukuran kation berbeda beda dengan anion, dan akibatnya ada kecenderugan anion
yang lebih besar akan tersususun terjejal dan kation yang lebih kecil Akan
berada dicelah antara anion. Dalam kasus natrium klorida, anion klorida (jari
jari 0,181 nm) akan membentuk susunan kisi berpusat muka dengan jarak antara
atom yang agak panjang sehinga kation natrium yang lebih kecil dapat denga
mudah diakomodasi dalam ruanganya.
c. Kristal
Molekuler
Kristal
dengan milekul yang terikat oleh gaya semacam molekul semacam gaya “van der
woals” disebut denga Kristal molekul. Kristal yang didiskusikan selama ini
tersusun atas ikatan kimia antara atom atau ion. Namun Kristal dapat terbentuk
tanpa bantuan ikatan tetapi dengan interaksi lemah antara molekulnya.
Pola
penyusun Kristal senyawa organik dengan struktur yang lebih rumit telah
diselediki dengan analisis kristolografi sinar –x bentuk strapm molekulnya
dalam bentuk kasus mirip atau secara esentrial identik dengan bentuknya dalam
fasa gas atau dalam larutan.
d. Kristal
Kovalen
Banyak
Kristal mempunyai stuktur mirip molekul raksasa atau molekul primer. Dalam
Kristal semacam ini semua atom penyusunnya (tidak harus satu jenis) secara
berulan saling terikat dengan ikatan kovalen sedemikian sehingga gugusan yang
dihasilkan Nampak dengan mata telanjang.
e. Kristal
Cair
Kristal
mempunyai titik leleh yang tetap, dengan kata lain, Kristal akan mempertahankan
temperature dari awal hingga akhir proses pelelehan. Sebaliknya, titik leleh
zat amorf berada di nilai temperature yang lebar. Dan temperature selama proses
pelelehan akan bervariasi. Terdapat beberapa padatan yang berubah menjadi fase
cairan buram pada tempertur tetap tertentu (temperature transisi) sebelum zat
tersebut meleleh fase cairan memiliki, sifat khas cairan memiliki fluiditas dan
tegangan permukaan. Namun dalam fase cair molekul molekul pada derajat tertentu
mempertahankan susunan teratur dan susunan optik. Cairan agak dekat dengan
sifat optik Kristal. Material seperti ini disebut dengan Kristal cair.
F. ALAT
DAN BAHAN
a. Bola
pimpong
b. Kawat
c. Lem
uhu atau alteco
Ø Kubus
berpusat badan
\
Ø Kubus
heksa gonal terjejal
Ø Kubus
Cscl
Ø Kubus
berpusat muka
Ø Kubus
Nacl
G. Hasil
Pengamatan
Ø Untuk
atom
Nama struktur
|
Bilangan
koordinasi
|
pojok
|
bidang
|
rusuk
|
Atom pusat
|
1. Kubus
berpusat badan
2. Kubus
bersifat muka
3. Heksagonal
terjajal
|
8
12
12
|
8
8
0
|
0
6
2
|
0
0
0
|
1
0
0
|
Ø Untuk
ion
Nama ion
|
Bilangan
koordinasi
|
Pojok
|
Bidang
|
Rusuk
|
Atom pusat
|
Na
Cl
Cs
Cl
|
6
6
8
8
|
8
0
8
0
|
6
0
2
0
|
0
12
8
0
|
0
1
0
0
|
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan atau eksperimen
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bawa :
Ø Di
dalam zat padat terdiri dari susunan yang teratur, terdiri dari otom molekul
atau ion dan susunan yang teratur ini disebut struktur Kristal
v Pada
atom
Ø Kubus
berpusat muka memiliki bilangan koordinasi 12 dan jumlah atom 14
Ø Kubus
berpusat badan memiliki bilangan koordinasi 8 dan jumlah atom 9
Ø Kubus
heksagonal terjejal memiliki bilangan koordinasi 12 dan tidak memiliki jumlah
atom
KEMUNGKINAN
KESALAHAN
Kurangnya
pengetahuan praktikan mengenai kedudukan atau susunan atom, molekul atau ion
dari suatu Kristal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Team teaching,
kimia dasar I, UNG, Gorontalo, 2010.
2. Sukardjo,Kimia fisika. Aneka cipta, Jakarta 2007.
3. Takeuchi,yashito,
Berbagai Kristal ,Medan, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar