welcome guys... :)

^..WELCOME GUYS..^

Rabu, 19 Oktober 2011

GERAK BENDA DENGAN KECEPATAN KONSTAN


BAB I
PENDAHULUAN
Gerak benda seperti bola kasti, mobil, pelari, bahkan matahari dan bulan merupakan bagian dari kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun manusia purba memiliki pemahaman yang baik mengenai gerak, baru pada waktu yang relatif belum lama pada abad ke-16 dan ke-17, pengertian modern mengenai gerak ditetapkan. Banyak yang berperan dalam terbentuknya pemahaman ini , tetapi sebagaimana yang kita ketahui bahwa ada dua tokoh yang lebih menonjol dari yang lainnya yaitu “Galileo Galilei (1564-1642) dan Isaac Newton (1642-1727).
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya dan energi yang berhubungan, membentuk satu bidang yang disebut mekanika. Mekanika biasanya dibagi menjadi dua yaitu kinematika, yang merupakan penjelasan bagaimana benda bergerak, dan dinamika, yang menangani masalah gaya dan menjelaskan bagaimana mengapa benda bergerak sedemikian rupa. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai gerak benda dengan kecepatan konstan dan bagaimana tentang gerak dan kecepatan tersebut.

1.2.Rumusan Masalah
·       Apa yang dimaksud dengan gerak dan kecepatan ?
·       Bagaimana gerak benda dengan kecepatan yang konstan ?

1.3.Tujuan
·       Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang gerak.
·       Untuk memenuhi tugas mata kuliah FISIKA.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Gerak dan Kecepatan
·       Pengertian Gerak
            Gerak di dalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai besaran skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran baru yang disebut kecepatan dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda umumnya dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni Energi Potensial dan Energi kinetik. Berdasarkan perubahannya gerak dapat dibagi menjadi dua jenis, gerak osilasi dan tidak berosilasi.
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.
·       Macam-Macam Gerak
1.     Gerak Semu Atau Relatif
Adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau hanya sekedar ilusi.
Contoh :
- Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak padahal kendaraanlah yang bergerak.
- Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun sekonyong-konyong kita melihat matahari bergerak dari timur ke barat.
2.  Gerak Ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya. Contoh :
Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu :
- Gerak terhadap kereta krl
- Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
- Gerak terhadap tanah / bumi
3. Gerak Lurus
    Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap dan stabil.
Misalnya :
- Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
- Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.
b. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Misalnya :
- Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai
- Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti

·       Pengertian Kecepatan
Secara umum pengertian kecepatan adalah perbandingan antara jarak atau perpindahan terhadap waktu, biasanya dirumuskan dengan :
dimana, v adalah kevepatan (m/s), s adalah perpindahan atau jarak (meter), dan t adalah waktu (sekon).
            Jika lebih dikhususkan, maka kecepatan terdiri atas dua jenis yaitu kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat.
a.     Kecepatan rata-rata
            Aspek yang paling nyata dari gerak benda adalah seberapa cepat benda tersebut bergerak, laju atau kecepatannya. Istilah laju menyatakan seberapa jauh sebuah benda berjalan dalam suatu selang waktu tertentu. Istilah kecepatan dan kelajuan sering dipertukarkan dalam bahasa sehari-hari. Tetapi dalam fisika kita membuat perbedaan diantara keduanya. Laju adalah sebuah bilangan positif, dengan satuan. Kecepatan, di pihak lain digunakan untuk menyatakan baik besar (nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah benda brgerak maupun arah geraknya. Dengan demikian kecepatan adalah sebuah vektor. Kecepatan rata-rata dapat dirumuskan dengan :
           
Dengan demikian, kecepatan rata-rata yang didefinisikan  sebagai perpindahan dibagi waktu yang diperlukan, dapat dituliskan
             
   = kecepatan rata-rata (m/s)
∆x = perpindahan/perubahan posisi awal ke posisi akhir x2-x1 (meter)
∆t  = perubahan waktu yang diperlukan (sekon)


b.     Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil. Dengan demikian kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata pada limit ∆t yang menjadi sangat kecil, mendekati nol. Kita dapat menuliskan definisi kecepatan sesaat , untuk gerak satu dimensi sebagai
 
Notasi  berarti rasio ∆x / ∆t akan dievaluasi dengan limit ∆t mendekati nol.
            Jika sebuah benda bergerak dengan kecepatan konstan atau beraturan selama selang waktu tertentu, maka kecepatan sesaatnya pada setiap waktu sama dengan kecepatan rata-ratanya. Tetapi pada umunya hal ini tidak terjadi. Sebagai contoh sebuah mobil mulai dari keadaan diam, melaju sampai 50 km/jam, berjalan dengan kecepatan tersebut untuk beberapa saat, kemudian melambat sampai 20 km/jam dalam kemacetan, dan akhirnya berhenti di tujuannya setelah menempuh 15 km dalam 30 menit. Maka kecepatan rata-ratanya menjadi
            ̅v = ∆x / ∆t = 15 km / 0,50 jam = 30 km / jam.

2.2. Gerak Benda Dengan Kecepatan Konstan
            Gerak dengan kecepatan konstan adalah gerak lurus beraturan, dimana percepatannya dapat berubah-ubah tetapi kecepatannya konstan. Gerak tersebut dapat juga dipengaruhi oleh hukum gerak Newton yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad,[1] dan dapat dirangkum sebagai berikut:
  1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.  Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).
  2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
  3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687. Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem. Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum, ia dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler.





BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa gerak dengan kecepatan konstan adalah termasuk gerak lurus beraturan. Gerak tersebut dapat juga dipengaruhi oleh hukum gerak Newton yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.
            Gerak di dalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai besaran skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran baru yang disebut kecepatan dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda umumnya dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni Energi Potensial dan Energi kinetik. Berdasarkan perubahannya gerak dapat dibagi menjadi dua jenis, gerak osilasi dan tidak berosilasi.









3.2. Saran
            Dalam pembuatan makalah ini disadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, diperlukan saran-saran dan kritikkan yang membangun, demi tercapainya pembuatan makalah yang lebih baik. Oleh karena tak ada manusia yang sempurna dan tak ada yang luput dari kesalahan, maka begitu pula dengan makalah ini yang masih butuh banyak perbaikan.
















Daftar Pustaka
       Giancoli, Douglas C. 2001.Fisika Jilid 1 Edisi Kelima.Jakarta : Erlangga.
Fowles, G. R.; Cassiday, G. L. (1999). Analytical Mechanics (edisi ke-6th). Saunders College Publishing. ISBN 0030223172.









NUSANTARA DAN PERADABAN DUNIA

Nusantara,dan Peradaban Dunia ..
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo8cB7RiCt-1rcOXvt5IOHh-8NVC6MluJmaBocwRLIZTd3ahiQFn-rkmm9FwTF9ZCQkpaanP7F0Cz4B7ISBHqjpUOeRulZG2x8bFs1Wl-9-gReaMb61l6U-c3wf4ZKVL6oxmVkVjYLeG1n/s1600/Borobudur+Temple.jpg




nenek moyang bangsa nusantara, khususnya pulau jawa adalah pencipta kebudayaan dunia. Leluhur bangsa nusantara (indonesia) merupakan manusia-mansuia tangguh dan cerdas, pencipta peradaban dunia. Bahkan jauh sebelum tahun masehi, kerajaan nusantara adalah penguasa duapertiga wilayah bumi. India dulu hanyalah salah satu kadipaten dari kerajaan yang berpusat di pulau jawa. Sumber dari peradaban dunia bisa dikatakan semuanya bermula dari nusantara.

Semuanya memberikan kita gambaran bahwa nenek moyang bangsa indonesia bukan orang-orang terbelakang. Kalau kemudian sejarah dunia saat ini tidak memposisikan peradaban nusantara sebagai sumber dari peradaban dunia, maka itu tidak lebih bagian dari kerja-kerja ilmuwan dari belahan dunia barat yang ingin mengingkari realitas.

Saya terkejut mendengar penjelasan ini dari seorang teman baru ketika saya usai mengikuti sebuah acara beberapa waktu lalu di semarang. Teman ini orang semarang, tetapi kini merasa lebih enjoy bermukim di jogja. Raut wajahnya nampak serius menceritakan semuanya kepada saya yang menunjukkan ia sungguh-sungguh.

Bahkan teman saya ini punya komunitas yang sedang berusaha mengungkap kebesaran peradaban nusantara. Jejak arkeologi sedang terus digali untuk memberi gambaran tentang kemahaagungan nenek moyang kita. “tunggu saja, kami akan buktikan nanti. Tetapi ini bukan pekerjaan mudah untuk membuat dunia percaya karena sudah lama dicekoki sejarah yang dibuat ilmuan barat,” katanya yakin.

Banyak yang teman baru saya ini diceritakan kepada saya. Misalnya tentang cerita mahabrata adalah cerita nyata yang sesungguhnya terjadi di nusantara. Kerajaan astina itu adalah kerajaan di nusantara. Ini berarti tokoh-tokohnya yakni para pandawa dan kurawa bukanlah orang hindustan di tanah india, melainkan orang-orang jawa!!

Keterlibatan kerajaan-kerajaan lainnya dalam perang berathayudha adalah kerajaan-kerajaan kecil yang berada dibelahan dunia lainnya. Ini menegaskan bagaimana kerajaan nusantara adalah sebuah wilayah dengan kekuatan dan kekuasaan politik yang sangat besar karena bisa menyeret kerajaan lainnya untuk berperang.

Kehebatan nenek moyang kita juga ditunjukkan dengan keberadaan candi borobudur. Candi ini, kata teman ini, sudah ada jauh sebelum tahun masehi dikenal. Jadi anggapan ilmuwan yang menyatakan bahwa candi ini dibangun pada abad ke-8 masehi tidaklah benar.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoXj1kUchbI4EYRVmaGkkaCNKYBsRTSA_5mwa22a7gqmhZbKt-YNDtO4GOQ4RBzM2b2rvum2qcBB8LFDVx0CXIOzNhv_Td2wuGjbO_eJ192iBJgZkj5ubss9v9Nf9kvWr2m30VJ9LuhB4/s400/wallpaper+Candi+Borobudur+3.jpg



Patung di dalam candi borobudur juga bukan patung budha melainkan patung raja saylendra yang kebetulan mencapai tahap perjalanan bathin mirip dengan yang dialami sidhartha gautama. Diceritakan bahwa raja saylendra membuat candi borobudur setelah mencapai perjalanan sampai nirwana. Salah satu yang diingat saylendra adalah suara musik di alam nirwana yang begitu melekat dipikirannya. Lalu saylendra berusaha menemukan/mencipatakan alat yang bisa mengeluarkan suara seperti yang diingatnya. Dari pencarian ini dicipatakanlah gambelan yang dijawa dikenal dengan gambelan laras selendro.

Jadi nenek moyang bangsa indonesia adalah mereka-mereka yang menjadi pencetus peradaban dunia. Nusantara adalah pusat dari peradaban dan asal muasal dari semua peradaban di planet bumi ini. Benar atau tidak, percaya atau tidak, kembali kepada diri kita. Anggaplah semua cerita kawan ini benar, maka sangat pantas bagi kita untuk bangga kemudian menguatkan rasa percaya diri kita bahwa kita adalah manusia-manusia unggul. Kalau kemudian kita menjadi terpuruk seperti saat ini, maka itu semua karena ulah kita yang melupakan asal-usul kita. Siapa sesungguhnya kita dan darimana kita berasal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcOTE9g5fbuH3rBswZRcuVpqY2qQjAvByuona30L36ixKnjDhBRGe2d7DQWbc_g7RxBeZKs4CKkkT86l9slqPd7v4IDZD6nc7ZMyljJRrORekv6j55vSxkiMKc1I4etAcwacidjK2w0_XK/s1600/inboro02.jpg



















Jumat, 14 Oktober 2011

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA "STRUKTUR KRISTAL"


MODUL V

A.    Judul
STRUKTUR KRISTAL

B.    TUJUAN
ü  Mepelajari bagaimana atom atau ion dalam zat padat dengan menggunakan bola pingpong atau bola yang di buat dari syrofoam
ü  Mempelajari kubus berpusat badan, kubus berpusat muka, kubus heksagonal terjejal, struktur Nacl dan struktur Cscl
C.    Dasar teori
Pada umumnya zat padat terdiri dari susunan yang teratur dari atom,molekul atau ion jika setiap pqrtikel penyusun dinyatakan sebagai titik, maka struktur Kristal dapat dinyataka sebagai titik.struktur Kristal dapat dinyataka sebagai suatu pola teratur yang berulang dan di sebut kisi Kristal

Ø  Zat padat
Zat padat mempunyai volume dan bentuka yang tetap, ini di sebapkan karna molekul molekul dalam zat padat menduduki tempat yang tetap di dalam Kristal. Zat padat dapat di bedaka antara zat padat Kristal dan amorf. Di dalam Kristal atom molekul penyusunnya mempunyai struktur tetap, tetapi dalam zat amorf tidak. Zat padat amorf dapat di anggap sebagai cairan yang membeku terlambat denga Viskositas sangat besar keduanya dapat dibedakan dengan berbagai macam cara misalnya dari titik leburnya. Kristal mempunyai titik lebur pasti sedang zat padat amorf titik leburnya tidak pasti, tetapi terdapat dalam suatu interval temperature.
Ø  System Kristal
Jumlah Kristal yang mungkin ada 230 buah. Secara praktis semua jenis Kristal ini telah diketahui atas dasar simetrisnya Kristal ini dapat digolongkan menjadi 32 kelas dan dari ini dapat digolongkan dalam 6 sistim Kristal. Perbedaan sistim Kristal stud an lainnya terletak p[ada sumbu sumbu Kristal yang dapat dibuat dalam Kristal dan sudut antara sumbu sumbu ini.

Ø  Sifat sifat Kristal
Untuk gas, cairan dan zat padat armof, sifat sifat seperti indeks refraksi, koefisien, pengembangan, daya hantar panas dan listrik, tidak tergantung kepada arah, demikian pula untuk Kristal golongan kubik. Untuk semua Kristal kecuali golongan kibik mempunya sifat sifat tertentu yang berubah dengan arah, sifat semacam itu disebut anistrop sedangkan Kristal kubik dan zat amorf mempunyai sifat isotrop yaitu sama segala arah.
Salah satu sifat yang tergantung pada arah ialah kecepatan cahaya bila seberkas cahayajatuh pada Kristal anisotropi cahaya tersebut akan menjadi dua komponen dengan kecepatan yang berbeda serta arah yang berlainan. Pereistiwa semacam ini biasa disebut pembiasan rangkap. sifat lain adalah daya larut.beberapa Kristal mempunyai daya larut berbeda pada permukaannya. Halini dapat dipakai sebagai dasar identifikasi perkiraan dan analisis metalografi.
Ø  Berbagai Kristal
Kristal telah di klasifikasikan berdasarkan cara penyusuna partikelnyakristal juga dapat diklasifikasika dengan jenis partikel yang menyusunnya atau dengan interaksi yang menggabungka partikelnya.
a.      Kristal logam
Kristal logam terdiri atas Kristal logam yang terikatdengan ikatan logam. Electron valensi dalam Kristal logam m,udah di keluarkan (karena energy ionisasinya yang kecil) menghasilkan kation., bila dua atom logam saling mendekati orbital atom terluarnya akan  membentuk orbital molekul.
Bila atom ketiga mendekati kedua atom tersebut, interaksi antara orbitalnya terjadi dan orbital molekul baru terbentuk.jadi sejumlah besar orbitral molekul akan terbentuk oleh sejumlah besar atom logam. Dan orbital molekul yang dihasilkan akan resebar di tiga dimensi karna orbital atom bertumpang tindih berulang ulang, electron electron dikulit terluar setiap atom akan dipengaruhi oleh banyak atom lain. Electron semacam ini tidak haru dimiliki oleh atom tertentu, tetapi akan bergerak bebas dalam kisi yang dibentu oleh atom atom jadi electron electron ini disebut dengan electron electron bebas.

b.     Kristal ionic
Kristal ionik semacam Nacl dibentuk oleh daya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif kristal ionik biasanya memiliki titik leleh tinggi edan hantaran listrik yang rendah. namun dalam atau dalam lelehnya, kristal ionik terisolasi menjadi ion ion yang memiliki hantaran listrik.
Susunan ion dalam Kristal ion yang paling stabil adalah susunan dengan jumlah kontak antara partikel bermuatan berlawanan besar atau bilangan koordinasinya terbesar. Namun ukuran kation berbeda beda dengan anion, dan akibatnya ada kecenderugan anion yang lebih besar akan tersususun terjejal dan kation yang lebih kecil Akan berada dicelah antara anion. Dalam kasus natrium klorida, anion klorida (jari jari 0,181 nm) akan membentuk susunan kisi berpusat muka dengan jarak antara atom yang agak panjang sehinga kation natrium yang lebih kecil dapat denga mudah diakomodasi dalam ruanganya.

c.      Kristal Molekuler
Kristal dengan milekul yang terikat oleh gaya semacam molekul semacam gaya “van der woals” disebut denga Kristal molekul. Kristal yang didiskusikan selama ini tersusun atas ikatan kimia antara atom atau ion. Namun Kristal dapat terbentuk tanpa bantuan ikatan tetapi dengan interaksi lemah antara molekulnya.
Pola penyusun Kristal senyawa organik dengan struktur yang lebih rumit telah diselediki dengan analisis kristolografi sinar –x bentuk strapm molekulnya dalam bentuk kasus mirip atau secara esentrial identik dengan bentuknya dalam fasa gas atau dalam larutan.

d.     Kristal Kovalen
Banyak Kristal mempunyai stuktur mirip molekul raksasa atau molekul primer. Dalam Kristal semacam ini semua atom penyusunnya (tidak harus satu jenis) secara berulan saling terikat dengan ikatan kovalen sedemikian sehingga gugusan yang dihasilkan Nampak dengan mata telanjang.

e.      Kristal Cair
Kristal mempunyai titik leleh yang tetap, dengan kata lain, Kristal akan mempertahankan temperature dari awal hingga akhir proses pelelehan. Sebaliknya, titik leleh zat amorf berada di nilai temperature yang lebar. Dan temperature selama proses pelelehan akan bervariasi. Terdapat beberapa padatan yang berubah menjadi fase cairan buram pada tempertur tetap tertentu (temperature transisi) sebelum zat tersebut meleleh fase cairan memiliki, sifat khas cairan memiliki fluiditas dan tegangan permukaan. Namun dalam fase cair molekul molekul pada derajat tertentu mempertahankan susunan teratur dan susunan optik. Cairan agak dekat dengan sifat optik Kristal. Material seperti ini disebut  dengan Kristal cair.


F.       ALAT DAN BAHAN

a.      Bola pimpong


 



b.     Kawat

 

c.      Lem uhu atau alteco




Ø  Kubus berpusat badan


 





\
Ø  Kubus heksa gonal terjejal





Ø  Kubus Cscl


 





Ø  Kubus berpusat muka



 






Ø  Kubus Nacl


 








G.    Hasil Pengamatan
Ø  Untuk atom

Nama struktur
Bilangan koordinasi
pojok
bidang
rusuk
Atom pusat
1.     Kubus berpusat badan
2.     Kubus bersifat muka
3.     Heksagonal terjajal

8
12
12

8
8
0

0
6
2

0
0
0

1
0
0
Ø Untuk ion

Nama ion
Bilangan koordinasi
Pojok
Bidang
Rusuk
Atom pusat

Na
Cl
Cs
Cl


6
6
8
8

8
0
8
0


6
0
2
0


0
12
8
0

0
1
0
0














KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan atau eksperimen yang telah dilakukan dapat disimpulkan bawa :
Ø  Di dalam zat padat terdiri dari susunan yang teratur, terdiri dari otom molekul atau ion dan susunan yang teratur ini disebut struktur Kristal
v Pada atom
Ø  Kubus berpusat muka memiliki bilangan koordinasi 12 dan jumlah atom 14
Ø  Kubus berpusat badan memiliki bilangan koordinasi 8 dan jumlah atom 9
Ø  Kubus heksagonal terjejal memiliki bilangan koordinasi 12 dan tidak memiliki jumlah atom
KEMUNGKINAN KESALAHAN
Kurangnya pengetahuan praktikan mengenai kedudukan atau susunan atom, molekul atau ion dari suatu Kristal.











DAFTAR PUSTAKA

1.     Team teaching, kimia dasar I, UNG, Gorontalo, 2010.
2.     Sukardjo,Kimia fisika. Aneka cipta, Jakarta 2007.
3.     Takeuchi,yashito, Berbagai Kristal ,Medan, 2008.